Fawwaz, Faris, Sayyid

Fawwaz, Faris, Sayyid
created by fawwaz

Jumat, 09 Mei 2014

Serial Fawwaz Kecil: Ngintip

Inilah pengalaman yang aku ingat waktu kecil. kali ini judulnya "Ngintip". Ngintip apa yaa? Hehe, begini ceritanya..

tring tring tring tring ... *kembali ke masa lalu*

"Hei, lihat ada Saras 008 di sana!" Kataku kepada teman-temanku. Namaku Fawwaz. Umurku 4,5 tahun. Kini aku sedang menjalani pendidikan Taman Kanak-kanak di kota tempatku tinggal. Aku mempunyai banyak sekali teman di TK-ku. Ada Fina, Diah, Ega, Dina, Defri, dan banyak lagi. Tokoh idola kami ya siapa lagi kalau bukan Saras 008! Dan kini Saras ada di depan kami semua. Yeah! betapa bahagianya kami bertemu pahlawan kebajikan ini. Dia cantik, tinggi, baik, keren, dan pemberani. Saraswati nama lengkapnya.

"Ayo kita minta tanda tangannya!" kata Defri penuh semangat mengajak kami semua. Kami segera mengeluarkan pensil dan buku tulis yang ada di ransel kami. Kami berlarian menuju Kak Saras karena saking gembiranya bertemu pahlawan kami. "Kak Saras, aku minta tanda tangannya dong, Kak?" kata kami bergantian.

zzZZZzzzzZZZZZZZzzzzz
zzzZZZZZZZZzzzZZZZZz

"Lho, suara apa itu?" pikirku dalam hati. "itu seperti suara orangtuaku."
..............
..............
..............

"Hei ini hanya mimpi. Huft." kataku dalam hati sembari membuka mata. Dan memang benar aku terbangun karena suara orangtuaku yang sedang berbincang. Aku duduk di atas tempat tidurku, kulihat ini pukul 05:15 pagi. Babehku akan berangkat kerja. Aku berjalan menuju pintu kamarku dan mengintip kedua orangtuaku yang sedang sarapan sambil berbincang.

"Eh, ada yang ngintip! Sini sarapan yuk!" kata Babehku yang berhasil mengetahui diriku yang sedang mengintip. Lalu aku berjalan menuju Babehku, dan aku digendong ke pangkuannya. Aku ditawari makan olehnya. Tapi aku tidak mau, karena belum ingin makan. Babehku menghabiskan sarapannya, dan pamit untuk bekerja kepada mamaku dan diriku. Adikku, Faris masih teridur lelap. Aku segera mandi dan sarapan.

Begini lah aku ketika usia 4 sampai 7 tahun, selalu terbangun dari tidur tiap mendengar orangtuaku berbincang di pagi hari. dan aku selalu turun dari tempat tidur untuk mengintipnya dan selalu ketahuan Babehku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar